Kalau kata “Inggris” terdengar,
kota apa yang terlintas di kepala pertama kali? London? Kalau ingin coba sesuatu yang berbeda,
silahkan jalan-jalan ke kota Norwich dan provinsi Norfolk.
Norwich adalah kota kecil dan
berjarak dua jam naik kereta api dari London. Kota ini ada di tepi Sungai
Wensum dan menjadi pusat administrasi Norfolk, county atau semacam provinsi di
Inggris Timur. Pada masanya, abad ke-11 M, kota ini menjadi kota terbesar dan
terpenting kedua di Inggris setelah London, dan menyimpan banyak sejarah
berharga. Dan hingga Revolusi Industri yang terkenal itu, Norwich adalah
ibukota provinsi paling padat penduduknya, bersaing dengan Bristol. Namun kini walau klub sepakbolanya sudah masuk Liga Premiere,
pamornya kurang terkenal di banding kota lain seperti, katakanlah, Birmingham,
Liverpool, Nottingham, atau Manchester.
Sebelum kita menjelajahi daerah
lain di Norfolk, mari kita telusuri kota Norwich, di mulai dari City Center. Di
pusat kota, banyak gedung-gedung bersejarah yang bisa dikunjungi hanya dengan
berjalan kaki. Yang paling menonjol adalah Cathedral, yang merupakan salah satu
katedral tertua dan terbesar di Inggris Raya.
Bangunannya masih asli dari abad pertengahan dengan gaya Romanesque, dan
kita bisa masuk dengan gratis. Di ujung
menaranya, ada patung ayam jago sebesar kambing dewasa. Jika kita masuk, kita
akan disuguhi cermin yang diberi roda, agar kita tak perlu memandangi atapnya,
yang penuh dengan ilustrasi sejarah agama Kristen intisari dari Injil. Gereja ini juga menjadi lokasi syuting
beberapa film, termasuk Jack the Giant
Slayer
Tak jauh dari sana, ada NorwichCastle Museum, yang berdempetan dengan pusat perbelanjaan Castle Mall. Ini
adalah kastil pusat kekuasaan Kerajaan East Angles—sekarang daerah Inggris
Timur dinamai East Anglia. Sang Raja tinggal dan memerintah di sini sebelum
bangsa Viking datang dan memporakporandakan kota dan membunuh semua keluarga
raja. Istana ini dibangun oleh bangsa Normans 900 tahun lalu. Kini, ia disulap
menjadi museum yang menyimpan banyak hal, mulai dari berbagai lukisan, sejarah
kehidupan satwa liar, hingga pernik dan
ornament peninggalan masa lalu, yang membuat kita terasa kembali ke abad
pertengahan. Namun, beberapa tempat masih dipertahankan keasliannya. Misalnya
sumur tua, ruang bawah tanah, dan penjara, serta lokasi strategis sang raja
memandang cakrawala kota menghadap ke Pasar Tradisional.
Mari lanjutkan perjalanan dengan
jalan kaki menuju Stranger’s Hall. Ini
adalah gedung tertua dan paling menarik di Norwich. Di rumah kuna inilah
orang-orang kaya dan para walikota pernah tinggal di masa kejayaannya, sejak
tahun 1320. Di sini kita belajar
bagaimana rakyat Inggris hidup di jaman silam, dan kemudian menyebar dan
menjajah banyak negeri. Dan jika cuaca bersahabat, mungkin kita bisa naik ke
atas menuju taman yang penuh dengan lavender.
Jika ingin merasakah pasar
tradisional, silahkan jalan kaki sedikit, dan kita akan berjumpa dengan penjual
yang menjajakan banyak barang dengan cukup murah, termasuk kentang goreng dan
ikan goreng alias fish and chips. Dan
mumpung di sana, sebaiknya kunjungi pula Millenium Norwich and Norfolk Library,
perpustakaan yang paling banyak pengunjungnya se-Inggris. Di sini, kita bisa
merasakan bagaimana arsitektur modern bersanding dengan bangunan klasik Eropa
di sebelahnya, City Hall.
Jika ingin berbelanja sambil
mencari daging dan makanan halal, silahkan datang ke Anglia Square. Cukup berjalan kaki dari pusat kota, melewati
Elm Hill yang legendaris itu, karena atmosfirnya seperti Inggris di abad 18,
dan karenanya acap dijadikan lokasi syuting film sejarah atau dongeng seperti Stardust. Tak hanya makanan halal, di
sini juga banyak toko barang bekas yang, jika kita teliti, akan mendapatkan
busana murah meriah dan masih bagus.
Masih di Norwich, sempatkan pula
datang ke University of East Anglia. Di
kampus ini, kita akan disuguhi danau buatan dan hutan lindung, lengkap dengan
berbagai satwa liar dari berbagai unggas hingga kelinci dan musang yang
berkeliaran bebas di alam. Tapi, jangan terburu-buru ingin berenang, karena
dilarang, atau memancing, karena perlu ada ijinnya.
Norfolk
Jika belum puas keliling kota
Norwich, saatnya memperluas ekplorasi.
Norfolk adalah satu county yang masih bersuasana pedesaan dengan berbagai kastil
bersejarah yang dilestarikan lembaa National Trust, juga kota-kota pantainya.
Di sini kita akan disugihi pemandangan lansekap permadani alam nan hijau, alam
pedesaan.
OXburgh Hall adalah gedung yang
megah, indah. Istilah di sini, manor house alias property milik bangsawan.
Kastil ini dikelilingi parit dan gerbang bergaya Tudor, mirip dengan yang di
film-film dongeng, dan menyimpan benda-benda bersejarah (Salah satunya adalah
hasil rajutan Mary, Ratu Skotlandia), dan acap menjadi panggung terbuka untuk
teater, termasuk pementasan karya-karya Shakespeare. Kastil ini
dibangun keluarga Bedingfeld di abad ke-15. Yang menarik, ada ruangan
khusus pendeta Katolik bersembunyi, khususnya saat Raja Henry VII dan Ratu Elizabeth of York bermalam selama 3
hari, tahun 1487. Tapi, sebenarnya, bangunan ini adalah rumah kelurga sejak
1482, bukan kastil.
Berikutnya,
mari ke FelbriggHall, salah satu rumah pedesaan paling elegan di East Anglia yang luas
keseluruhannya 211 hektar. Jika ingin tahu bagaimana rumah di pedesaan tahun
1620an dengan perabotan asli,
datanglah msini. Yang menarik,
kala itu belum ada air keran yang mengalir ke seluruh lantai, dan belum ada
listrik, jadi mereka selalu menyediakan baskom air hangat untuk menyeka muka
atau buang air kecil di malam hari. Di sini, kita juga melihat banyak ornament
dari timur, khususnya Cina, mulai dari wallpaper hingga piring dan guci. Di
dalamnya, ada perpustakaan bernuansa gothic yang ruangannya dipenuhi lima ribu buku,
sementara ruangan lainnya dihiasi berbagai lukisan Grand Tour yang didesain William
Windham II tahun 1750an. Awalnya,
estat ini milik keluarga Felbrigg ,
kemudian diambil alih oleh John Wyndham,
kakek Thomas Wyndham yang adalah penasehat Raja Henry VII, pada 1470an.
Jika ingin sesuatu yang
berbeda, silahkan coba Seal Boat. Dari namanya, kita bisa menebak bahwa ini
adalah pengalaman naik perahu di pesisir sungai untuk melihat anjing laut. Untuk itu, kita perlu ke Morston Bay atau Blakeney
Quay dan membooking tiketnya paling telat sehari sebelumnya. Dan cek jadwal
mereka dulu, karena perusahaan Seal Boat tidak beroperasi tiap jam. Dan jangan
lupa bawa jas hujan atau baju pengganti. Umumnya, perahu muat antara 10 hingga
12 orang, dan berdurasi sejam. Dan, kita juga bisa mampir di Blakeney
Point Nature Reserve selama 30 menit untuk melihat satwa liar yang liar.
Jika masih belum puas, silahkan
telusuri kota-kota pantai di sekitar
Norfolk seperti Great Yarmouth, Cromer,
Ely, Waxham, dan Holkham.
Kiat
1. 1. Ongkos bis
di Norwich cukup mahal, sebaiknya beli yang Tiket Harian, puas dan murah
meriah. Jika Anda bertiga atau berempat, sebaiknya naik taksi, karena harganya
sama.
2. 2. Naik taksi
di Norwich tidak boleh lebih dari empat orang. Dan anak balita dihitung satu
orang.
3. 3. Air keran
bisa diminum, tapi sebaiknya dimasukkan dulu ke dalam teko penyaring
4. 4. Jika tak punya
teman atau saudara, silahkan menginap di budget hotel atau bed and breakfast
5. 5. Telur,
cokelat, dan roti sangat murah di sini. Tapi pastikan tidak mengandung pork
gluten. Salah satu cara paling cepat adalah melihat logo “cocok untuk
vetegarian”.
6. 6. Cuaca di
Inggris tidak menentu. Jadi, jangan terkecoh jika matahari bersinar terang.
Selalu bawa payung dan jaket, jaga-jaga siapa tahu cuaca berubah tiba-tiba
menjadi lebih dingin.
7. 7. Belanja
murah silahkan cari poundland (semua 1 pounds) atau 99p (semua barang di bawah
1 pounds).
Versi editnya dimuat di majalah ESQ Media Edisi Perdana/Mei 2013.
Foto-foto menyusul.
No comments:
Post a Comment