Sunday, 9 June 2013

Menjelajahi Norwich dan Permadani Hijau Norfolk

Kalau kata “Inggris” terdengar, kota apa yang terlintas di kepala pertama kali? London?  Kalau ingin coba sesuatu yang berbeda, silahkan jalan-jalan ke kota Norwich dan provinsi Norfolk.

Norwich adalah kota kecil dan berjarak dua jam naik kereta api dari London. Kota ini ada di tepi Sungai Wensum dan menjadi pusat administrasi Norfolk, county atau semacam provinsi di Inggris Timur. Pada masanya, abad ke-11 M, kota ini menjadi kota terbesar dan terpenting kedua di Inggris setelah London, dan menyimpan banyak sejarah berharga. Dan hingga Revolusi Industri yang terkenal itu, Norwich adalah ibukota provinsi paling padat penduduknya, bersaing dengan Bristol.  Namun kini  walau klub sepakbolanya sudah masuk Liga Premiere, pamornya kurang terkenal di banding kota lain seperti, katakanlah, Birmingham, Liverpool,  Nottingham, atau Manchester.

Sebelum kita menjelajahi daerah lain di Norfolk, mari kita telusuri kota Norwich, di mulai dari City Center. Di pusat kota, banyak gedung-gedung bersejarah yang bisa dikunjungi hanya dengan berjalan kaki. Yang paling menonjol adalah Cathedral, yang merupakan salah satu katedral tertua dan terbesar di Inggris Raya.  Bangunannya masih asli dari abad pertengahan dengan gaya Romanesque, dan kita bisa masuk dengan gratis.  Di ujung menaranya, ada patung ayam jago sebesar kambing dewasa. Jika kita masuk, kita akan disuguhi cermin yang diberi roda, agar kita tak perlu memandangi atapnya, yang penuh dengan ilustrasi sejarah agama Kristen intisari dari Injil.  Gereja ini juga menjadi lokasi syuting beberapa film, termasuk Jack the Giant Slayer
Tak jauh dari sana, ada NorwichCastle Museum, yang berdempetan dengan pusat perbelanjaan Castle Mall. Ini adalah kastil pusat kekuasaan Kerajaan East Angles—sekarang daerah Inggris Timur dinamai East Anglia. Sang Raja tinggal dan memerintah di sini sebelum bangsa Viking datang dan memporakporandakan kota dan membunuh semua keluarga raja. Istana ini dibangun oleh bangsa Normans 900 tahun lalu. Kini, ia disulap menjadi museum yang menyimpan banyak hal, mulai dari berbagai lukisan, sejarah kehidupan satwa liar,  hingga pernik dan ornament peninggalan masa lalu, yang membuat kita terasa kembali ke abad pertengahan. Namun, beberapa tempat masih dipertahankan keasliannya. Misalnya sumur tua, ruang bawah tanah, dan penjara, serta lokasi strategis sang raja memandang cakrawala kota menghadap ke Pasar Tradisional.
Mari lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju Stranger’s Hall.  Ini adalah gedung tertua dan paling menarik di Norwich. Di rumah kuna inilah orang-orang kaya dan para walikota pernah tinggal di masa kejayaannya, sejak tahun 1320.  Di sini kita belajar bagaimana rakyat Inggris hidup di jaman silam, dan kemudian menyebar dan menjajah banyak negeri. Dan jika cuaca bersahabat, mungkin kita bisa naik ke atas menuju taman yang penuh dengan lavender.
Jika ingin merasakah pasar tradisional, silahkan jalan kaki sedikit, dan kita akan berjumpa dengan penjual yang menjajakan banyak barang dengan cukup murah, termasuk kentang goreng dan ikan goreng alias fish and chips. Dan mumpung di sana, sebaiknya kunjungi pula Millenium Norwich and Norfolk Library, perpustakaan yang paling banyak pengunjungnya se-Inggris. Di sini, kita bisa merasakan bagaimana arsitektur modern bersanding dengan bangunan klasik Eropa di sebelahnya, City Hall.
Jika ingin berbelanja sambil mencari daging dan makanan halal, silahkan datang ke Anglia Square.  Cukup berjalan kaki dari pusat kota, melewati Elm Hill yang legendaris itu, karena atmosfirnya seperti Inggris di abad 18, dan karenanya acap dijadikan lokasi syuting film sejarah atau dongeng seperti Stardust. Tak hanya makanan halal, di sini juga banyak toko barang bekas yang, jika kita teliti, akan mendapatkan busana murah meriah dan masih bagus.
Masih di Norwich, sempatkan pula datang ke  University of East Anglia. Di kampus ini, kita akan disuguhi danau buatan dan hutan lindung, lengkap dengan berbagai satwa liar dari berbagai unggas hingga kelinci dan musang yang berkeliaran bebas di alam. Tapi, jangan terburu-buru ingin berenang, karena dilarang, atau memancing, karena perlu ada ijinnya.

Norfolk
Jika belum puas keliling kota Norwich, saatnya memperluas  ekplorasi. Norfolk adalah satu county yang masih bersuasana pedesaan dengan berbagai kastil bersejarah yang dilestarikan lembaa National Trust, juga kota-kota pantainya. Di sini kita akan disugihi pemandangan lansekap permadani alam nan hijau, alam pedesaan.  
OXburgh Hall adalah gedung yang megah, indah. Istilah di sini, manor house alias property milik bangsawan. Kastil ini dikelilingi parit dan gerbang bergaya Tudor, mirip dengan yang di film-film dongeng, dan menyimpan benda-benda bersejarah (Salah satunya adalah hasil rajutan Mary, Ratu Skotlandia), dan acap menjadi panggung terbuka untuk teater, termasuk pementasan karya-karya Shakespeare.  Kastil ini  dibangun keluarga Bedingfeld di abad ke-15. Yang menarik, ada ruangan khusus pendeta Katolik bersembunyi, khususnya saat Raja Henry VII dan   Ratu Elizabeth of York bermalam selama 3 hari, tahun 1487. Tapi, sebenarnya, bangunan ini adalah rumah kelurga sejak 1482, bukan kastil.
Berikutnya, mari ke  FelbriggHall, salah satu rumah pedesaan paling elegan di East Anglia yang luas keseluruhannya 211 hektar. Jika ingin tahu bagaimana rumah di pedesaan tahun 1620an dengan perabotan asli,  datanglah   msini. Yang menarik, kala itu belum ada air keran yang mengalir ke seluruh lantai, dan belum ada listrik, jadi mereka selalu menyediakan baskom air hangat untuk menyeka muka atau buang air kecil di malam hari. Di sini, kita juga melihat banyak ornament dari timur, khususnya Cina, mulai dari wallpaper hingga piring dan guci. Di dalamnya, ada perpustakaan bernuansa gothic yang ruangannya dipenuhi lima ribu buku, sementara ruangan lainnya dihiasi berbagai lukisan Grand Tour yang didesain William Windham II  tahun 1750an. Awalnya, estat  ini milik keluarga Felbrigg , kemudian diambil alih oleh  John Wyndham, kakek Thomas Wyndham yang adalah penasehat Raja Henry VII,  pada 1470an.
 Jika ingin sesuatu yang berbeda, silahkan coba Seal Boat. Dari namanya, kita bisa menebak bahwa ini adalah pengalaman naik perahu di pesisir sungai untuk melihat anjing laut.   Untuk itu, kita perlu ke Morston Bay atau Blakeney Quay dan membooking tiketnya paling telat sehari sebelumnya. Dan cek jadwal mereka dulu, karena perusahaan Seal Boat tidak beroperasi tiap jam. Dan jangan lupa bawa jas hujan atau baju pengganti. Umumnya, perahu muat antara 10 hingga 12 orang, dan berdurasi sejam. Dan, kita juga bisa mampir di  Blakeney Point Nature Reserve selama 30 menit untuk melihat satwa liar yang liar.
Jika masih belum puas, silahkan telusuri kota-kota  pantai di sekitar Norfolk seperti Great Yarmouth,  Cromer, Ely, Waxham,  dan Holkham.

Kiat
1.     1.  Ongkos bis di Norwich cukup mahal, sebaiknya beli yang Tiket Harian, puas dan murah meriah. Jika Anda bertiga atau berempat, sebaiknya naik taksi, karena harganya sama.
2.      2. Naik taksi di Norwich tidak boleh lebih dari empat orang. Dan anak balita dihitung satu orang.
3.      3. Air keran bisa diminum, tapi sebaiknya dimasukkan dulu ke dalam teko penyaring
4.      4. Jika tak punya teman atau saudara, silahkan menginap di budget hotel atau bed and breakfast
5.      5. Telur, cokelat, dan roti sangat murah di sini. Tapi pastikan tidak mengandung pork gluten. Salah satu cara paling cepat adalah melihat logo “cocok untuk vetegarian”.
6.      6. Cuaca di Inggris tidak menentu. Jadi, jangan terkecoh jika matahari bersinar terang. Selalu bawa payung dan jaket, jaga-jaga siapa tahu cuaca berubah tiba-tiba menjadi lebih dingin.
7.      7. Belanja murah silahkan cari poundland (semua 1 pounds) atau 99p (semua barang di bawah 1 pounds). 
       

       Versi editnya dimuat di majalah ESQ Media Edisi Perdana/Mei 2013.  
       Foto-foto menyusul.